Marugame Udon - Delicacy in Simplicity

17 Jan 2017    View : 5230    By : Niratisaya


Salah satu comfort food bagi saya adalah mi, baik dalam rupa mi berkuah atau mi goreng. Jadi, saya sama sekali nggak merasa ragu sewaktu teman-teman mengajak bertemu sambil mencicipi udon. I had ramen and ramyeon, but udon? It’s a first for me. Tapi, berhubung saya pecinta mi, yuk marilah!

On the other hand, I was really intrigued by Marugame Udon—the very restaurant that was picked by my friend. Siapa yang nggak tahu restoran udon terkenal ini? Artebianz seenggaknya pasti pernah melewatinya atau mendengarnya. Maka berangkatlah kami ke salah satu mal tempat Marugame Udon bercokol.

 

 

Marugame: Udon and the Various Ways to Devour It

Niku UdonSeperti sebagian besar mi yang ada di dunia, ada banyak cara menikmati udon. Cara pertama yang saya pilih adalah dengan menikmatinya bersama kuah dashi (kaldu), yang berbahan dasar kombu (sejenis ganggang laut yang aman dikonsumsi) dan katsuoboshi (irisan tipis kering ikan bonito atau tuna menyerupai serpihan kertas transparan), berupa niku udon.

Niku udon ala Marugame yang dibandrol dengan harga Rp53.000 ini terasa ‘bersih’ dan menyegarkan saat saya nikmati. Semula saya agak merasa aneh, maklum pengalaman pertama mencicipi udon dan dashi. Tapi lama-kelamaan saya merasa nyaman dan malah ketagihan.

Di sisi meja yang lain, teman saya memilih spicy tori baitan udon. Baitan, sepanjang pengetahuan saya adalah jenis kaldu putih (dari kata bai—yang saya pelajari dari lagu, hehehe….) berbahan dasar ikan dan hewan laut lainnya, plus tulang, yang direbus hingga menghasilkan kaldu berwarna putih.

Walau bernama spicy, pada kenyataannya udon berkuah baitan nan spicy ini sama sekali nggak pedas. Saat mencicipi udon versi ini, saya bahkan menambahkan beberapa sendok potongan cabai yang disediakan di meja self-service bersama potongan bawang prei. Satu hal lagi yang membuat saya mengerutkan alis adalah rasanya yang berminyak. But, my friend adored this bowl though. So, I’m sure this bowl of spicy tori baitan udon wil find some tummies.

Spicy Tori Baitan UdonMarugame’s spicy tori baitan udon: Rp45.000

Sementara itu, teman saya lainnya yang menggandrungi Jepang memilih chicken katsu curry udon. Berbeda dengan kari yang selama ini saya kenal, kuah kari ala Jepang cenderung kental. Walhasil, saat melihat penampakannya saya dibuat agak kaget. Tapi, begitu dipaksa mencicipi, saya merasa... it was quite okay. Yah, nggak sesegar niku udon yang saya pilih, tapi juga nggak semengejutkan spicy tori baitan.

Chicken Katsu
Marugame’s chicken katsu curry udon: Rp50.000

Untuk harganya yang selisih Rp3.000 ketimbang niku udon, saya merasa chicken katsu curry udon cukup worth it.

Meski begitu, saya pribadi merasa kari lebih enak dimakan dengan nasi. Hehehe….

Baca juga: Lontong Kikil Bu Dahlia

 

 

 

Marugame: Other Delicious Food That’s Not Udon

Meski bernama udon, Marugame nggak melulu menjual udon. Ada makanan pendamping lainnya yang delish dan bisa jadi pilihan Artebianz kalau kamu nggak pengin mencicipi udon, atau hari sudah terlalu malam untuk makan makanan berat, kamu bisa memilih makanan pendamping yang ada di Marugame.

Yes, I said side dish instead of snack, karena rata-rata menu selain udon cukup mengenyangkan.

Beberapa yang sudah saya dan teman-teman tummy travel saya cicipi adalah baby bean kakiage, beef croquette, sweet potato tempura, dan egg tempura.

I love Marugame’s egg tempura and its runny egg. Sementara untuk makanan pendamping lainnya… they’re good and delicious, but for me though nothing beats that yellow runny egg.
Semula, saya pengin mencoba inari dan chicken chilli tempura. Tapi, pelayan Marugame Udon mengingatkan saya kalau menu inari hanyalah tahu yang berisi nasi, sedangkan chicken chilli tempura sedang kosong. Beruntung, nggak satu pun pilihan saya dan teman-teman yang mengecewakan.

Marugame Bar

Yes, if we compared the prices in Marugame with the street vendor, it's quite jaw dropping. Tentu saja, ada harga, ada kualitas. Di setiap gigitan, saya bisa merasakan tiap bumbu yang mewarnai menu-menu pendamping Marugame Udon. Termasuk rasa asli dari sayuran yang digunakan oleh Marugame, khususnya di baby bean kakiage. I tasted the sweet baby bean and carrot.

Untuk minuman, saya dan teman-teman memilih teh. Teh hijau hangat untuk saya, teh hijau dingin untuk teman-teman saya yang lain. Keduanya bisa refill gratis Smile

Baca juga: Home Made Burger Surabaya - Burgerman

 

 

Marugame and My Tummy Travel Experience

Pertama kali melihat penampakan udon yang lebih besar empat-lima kali lipat dibanding mi normal yang biasa kita jumpai di mi instan, mengejutkan saya. Tapi begitu menyumpitkan udon ke dalam mulut, saya langsung terpikat!

Min Guk, nyam nyam

Khususnya niku udon (atau kake udon) yang sepertinya jadi pilihan pas untuk saya, dan Artebianz, yang masih newbie di dunia udon.

Untuk ambiance, Marugame terbilang cukup nyaman. Apalagi kalau pas sepi Smile

Karena tergolong restoran keluarga, Marugame sering menjadi jujugan pengunjung mal, in my case Tunjungan Plaza Mall. Selain Tunjungan Plaza, Marugame juga ada di Surabaya Town Square dan Supermall Pakuwon. Jadi, Artebianz punya banyak tempat yang bisa jadi pilihan.

Sayangnya, meski ada banyak Marugame di Surabaya, menu Marugame di cabang-cabang yang ada di Surabaya nggak selengkap di Jalan Riau, Bandung. Nggak ada matcha latte, matcha frappuccino, atau es krim matcha yang bisa kita cicipi di Marugame Udon cabang Surabaya.

Tapi, pengalaman tummy travelling di Marugame Udon tetap mengasyikkan, kok. Apalagi kalau Artebianz menghabiskan waktu bersama orang-orang yang berarti buat kamu.

Baca juga: Tempat Curhat Nikmat, Matcha Cafe

 


Tag :


Niratisaya

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.

Profil Selengkapnya >>

Makan Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Ketika Media Sosial Menghilangkan Esensi Makhluk Sosial


Lalu Abdul Fatah - Profesi, Delusi, dan Identitas Diri


Happy Little Soul - Belajar Memahami Anak Dengan Penuh Cinta


The Swimmer (Fak Wai Nai Kai Ther): Ketika Persahabatan Menjadi Dendam


Kataji - Awal Mula Saya Terpikat pada Yura


De Oak Cafe Resto Surabaya


Matcha Cafe: Curhat Ditemani Olahan Green Tea Nikmat


Wisata Religi: Makam Maulana Sayyid Ismail Janti, Jogoroto, Jombang


The Backstage Surabaya (Bagian 1) : How To Start A StartUp


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Empat)


Twist and Shout (Part 2)


Dua Windu Lalu, Lewat Hening Malam