Milk Kingdom - Humble Place to Cast Away Your Boredom

10 Jan 2017    View : 2550    By : Niratisaya


 

Milk Kingdom.

Mendengar itu, hal pertama yang terngiang di benak Artebianz mungkin adalah sebuah tempat yang didominasi berbagai menu yang serba susu. Minuman dengan vitamin D aneka rasa, es krim, dan puding yang siap menemani Artebianz nongkrong atau bekerja.

Tapi jangan salah, Artebianz. Meski bernama “Kerajaan Susu”, nyatanya kedai yang berlokasi tepat di seberang Taman Patung Kuda alias Taman Ronggolawe di Jalan Gunung Sari ini nggak sekadar menyajikan menu aneka olahan susu.

Saya yang penasaran akhirnya mengajak teman tummy travel saya melipir ke Milk Kingdom di satu sore yang berbatasan antara panas dan mendung yang menggantung. Mengintip dan mencicipi menu-menu di Milk Kingdom, mulai dari menu ringan, berat, sampai ambiance-nya.

 

 

The Savoury No-Milk Menus

Menu pertama yang saya coba di Milk Kingdom adalah ayam goreng. Makanan umum yang bisa kita temukan di mana saja dan bisa dikatakan save, karena bisa dinikmati oleh siapa pun—dari anak-anak sampai orang dewasa.

Berbeda dengan menu ayam goreng yang mencoba untuk menjadi ala-ala ayam goreng restoran fastfood franchise, ayam goreng Milk Kingdom lebih mendekati ke arah ayam goreng rumahan dengan cara chef Milk Kingdom membumbuinya: sebelum dibaluri dengan tepung, ayam dibumbui terlebih dulu. Membuat daging ayam goreng Milk Kingdom terasa begitu savoury.

Sayangnya, saya dan teman icip-icip nggak bisa mengatakan hal yang sama untuk tepung yang menyaluti ayam goreng Milk Kingdom. Yes, it was as savoury as the chicken meat, tapi lebih keras dari yang saya kira. Seandainya kulit ayam gorengnya dibuat renyah, ayam goreng Milk Kingdom akan menjadi salah satu ayam goreng favorit saya.

Chicken Noodle

Menu kedua yang sempat saya cicipi adalah mi ayam. And it was simply delicious!

Disajikan tanpa hiasan yang berlebih, kecuali potongan ayam dan daun bawang. Plus kuah yang disajikan terpisah. Tapi, Artebianz, it was so perfect. Kuah mi ayam terasa begitu clean and fresh tanpa jejak berlebihan dari ayam yang menjadi sumber kaldu.

I just wish the owner would serve her chicken noodle with sambal, instead of chilly sauce, to complete the perfection of this dish.

Banana fritter. Alias pisang goreng.

Banana Fritter

Milk Kingdom menyajikan pisang goreng dalam potongan bertabur parutan keju dan gula bercampur cokelat. It was the kind of sweetness that suit with my tummy travel partner taste, but a bit too sweet for me.

Hidangan Milk Kingdom lainnya yang menggunakan tepung adalah fish and chips.

Meski daging ikan yang digunakan oleh Milk Kingdom untuk menu mereka ini termasuk cukup lembut, tapi saya masih bisa merasakan aroma fishy.

Fish and Chips

Karena ini pertama kalinya saya menikmati fish and chips, saya agak terkejut dan ‘trauma’ dengan makanan ala Eropa ini.

Terakhir kali saya melewati Jalan Gunung Sari, saya sempat melihat promo terbaru Milk Kingdom dan menu terbarunya: nasi babat pedas. Sayangnya, saya belum mencoba menu yang satu ini.

Baca juga: Pusat Soto Lamongan

 

 

The Titular Milk(-based) Menus

MilksTentu saja, sebagai kerajaan susu, Milk Kingdom punya menu minuman susu aneka rasa. Dari rasa buah  sampai kopi. Favorit saya dan teman icip-icip saya adalah cokelat dan stroberi. Sewaktu saya bekerja sendiri, saya lebih suka ditemani dengan teh hangat dan cappuccino.

Satu lagi menu baru di Milk Kingdom selain nasi babat pedas, sementara saya menyelesaikan artikel ini adalah es krim.

Baca juga: Bubur Ala Turki

 

 

 




Milk Kingdom, Bringing Back the Simplicity of Hanging Out

Mengikuti perkembangan zaman dan tren, di Surabaya mulai menjamur tempat-tempat nongkrong yang menyediakan colokan dan wi-Fi. Milk Kingdom adalah salah satu tempat nongkrong yang demikian. Para nongkrongers umumnya menggunakan tempat-tempat nongkrong semacam Milk Kingdom sebagai tempat berkumpul, beberapa lainnya memanfaatkan keberadaannya sebagai tempat bekerja.

Non-smoking room

Jika sebagian besar tempat nongkrong lebih sering digunakan oleh remaja berusia 15 tahun ke atas dengan bekal kamera, Milk Kingdom cocok untuk semua usia. Dari remaja yang ingin ngobrol berdua, sampai keluarga yang ingin berbagi waktu bersama.

cappuccinoCappuccino couple set

Kalau Artebianz pengin merayakan ulang tahun atau mengadakan rapat, Milk Kingdom punya ruangan ber-AC dengan projector.

Baca juga: Keindahan Hutan Terlarang di Pulau Sempu

 


Tag :


Niratisaya

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.

Profil Selengkapnya >>

Nongkrong Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Laki-laki, Perempuan... Mana yang Lebih Baik?


Happiness Is.... You - Blogtour dan Giveaway


Ranu Kumbolo: Sebuah Pelajaran Hidup Tentang Jerih Payah


Siti - Perempuan dan Dalamnya Hati


Indah Kurnia, Memimpin Tanpa Kehilangan Identitas Sebagai Wanita


Mojok dan Makan Mi di Pojok II, Perak, Jombang


Kedai Tua Baru Surabaya: Sajian Ala Malaysia-Jawa


Bersama Sebuah Buku dan Sebatang Rokok


Adele's Hello - Apa Kabar Masa Lalu?


WTF Market 2.0 - Imajinasi, Mimpi, dan Masa Depan


Masa (I)


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Kedua)