Sebilik Ruang

17 Mar 2015    View : 2168    By : Niratisaya


Masih nampak sepi di sana
Menguar,
menyaluti setiap sudut ruang itu
Sedangkan kehidupan, tak sejejak pun terlihat

Kecuali sebutir apel merah
Berselimut debu, tergeletak di atas meja
Di bagian pangkalnya tampak sebuah gigitan

Dan potongan kaca
Berserakan
Menyelimuti ruangan

Namun bukan jejak kekerasan
Karena dia telah pergi bersama kehidupan
Melainkan sisa nurani yang enggan sadar
Hingga ia terburai dan kehabisan masa



Niratisaya (KP Januwarsi)

Surabaya, 270914

 

 

Puisi Artebia lainnya:




Niratisaya

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Menikah - Antara Tuntunan Agama dan Tuntutan Masyarakat


Indah Kurnia, Memimpin Tanpa Kehilangan Identitas Sebagai Wanita


Ikan-Ikan dari Laut Merah - Ekspresi Tasawuf dalam Sastra Sufistik


Goblin: The Lonely and Great God


Menuju Senja - Payung Teduh


Dak-Galbi Korean Resto And Caffe


Oost Koffie & Thee - Rumah Kopi dan Teh yang Menawarkan Lebih Dari Kenyamanan


Piknik Asyik Bersama Keluarga Di Pantai Teleng Ria


Literasi Februari: GRI Regional Surabaya, Gol A Gong, dan Tias Tatanka


My Toilet Prince - Pintu Pertama


Ode Untuk Si Bungsu


Kesenyapan Memeluk di Kesendirian