Petualangan bersama Einstein: Bumi yang Bergolak

12 Aug 2015    View : 1964    By : Arkana


Hai semua, ada review buku lagi nih.

Masih tetap membahas buku seri Petualang bersama Einstein. Sayangnya ini adalah seri ke-5 alias seri terakhirnya, yang berjudul Petualangan bersama Einstein: Bumi yang Bergolak. Benar sekali, Artebianz, kali ini kita akan membahas mengenai apa saja mengenai bumi.

BUMI, siapa yang tak mengenal kata tersebut? Apakah nama seseorang? Bisa jadi Bumi adalah nama orang. Namun, yang akan kupas tuntas adalah bumi, tempat tinggalnya seluruh makhluk hidup, termasuk kita sebagai manusia.

Apa yang kalian ketahui tentang bumi? Bumi bukan hanya sebagai tempat tinggal seluruh makhluk hidup saja, di balik itu semua terdapat sepenggal sejarah bagaimana terbentuknya bumi.

Baca juga: Petualangan bersama Einstein: Karyawisata ke Pabrik

ilustrasi dari softilmu.blogspot.com

Ini adalah sepenggal kisah tentang terbentuknya bumi:

"Dari kegelapan muncullah planet kita yang bergolak. Bumi mengawali masa bayinya sebagai bongkahan batu, yang tumbuh semakin besar dan semakin bulat akibat berbagai hujan serpihan benda-benda langit yang terus menerpanya dari tata surya awal, lebih dari 4 miliar tahun yang lalu. Kini, bumi adalah sebuah dunia baru, dunia biru putih; biru karena air dan putih karena uap air yang mengambang di langit-langit di atasnya."

Namun, sekarang saya bukan membahas mengenai terbentuknya bumi. Tetapi, mengenai segala sesuatunya mengenai bumi, keunikan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di bumi. Let’s check this out!

Baca juga: Petualangan bersama Einstein: Safari


Apabila sungai bermuara ke lautan, mengapa lautan tidak menjadi penuh dan luber?

Artebianz, pernahkah kalian berpikiran seperti itu juga? Hujan terus-menerus, bahkan menyebabkan banjir di mana-mana. Dan kenyataannya adalah lautan tempat menampung seluruh air kita, tidak meluber dan tidak tumpah sama sekali. Percayalah Artebianz, ini bukan sulap ataupun bukan sihir. Ternyata ini ada teorinya.

Untuk memahami mengapa samudra tidak meluber, akan membantu apabila memandang lautan sebagai iar mancur di alun-alun. Ya, itu sebagai salah satu contohnya agar bisa memudahkan kalian dalam memahaminya. Pada air mancur, air menyembur ke kolam. Tetapi kolamnya tidak luber, karena air ditarik dari kolam untuk menyembur lagi dari puncak air mancur. Air terus mengalami siklus seperti itu.

Begitu juga dengan samudra dan bumi. Air turun ke daratan sebagai hujan dan mengalir ke samudra. Tetapi di permukaan samudra, air terus-menerus naik ke angkasa—dalam proses yang dikenal sebagai “penguapan”. Molekul demi molekul air terlepas dari samudra, membuat udara jenuh dan membentuk awan-awan. Awan menimbulkan hujan dan salju, menyebabkan sungai di daratan. Air dari daratan kembali ke samudra melalui aliran sungai.

Oh ya, ada beberapa fakta singkat mengnai sungai yang belum kalian ketahui, lho.

  • Sungai adalah aliran air yang lebih besar daripada selokan atau mata air kecil.
  • Sungai dipahat oleh hujan dan salju cair yang melintasi dararatan seperti air mata yang melewati wajahmu. (Itulah sebabnya para ilmuwan menyebut air itu "aliran").
  • Air mengalir menuruni perbukitan landai dan pegunungan menjulang di bumi dalam bentuk anak-anak sungai; anak-anak sungai menyatu menjadi sungai. Semua air itu menalir turun, turun, turun dan turun ke arah laut.

Nah, bagaimana Artebianz, kalian sudah mengerti, kan?

Jika masih ada yang belum mengerti, silakan baca sendiri deh bukunya. Dijamin nggak bakalan bosan dengan pejelasannya Smile Smile

Baca juga: Einstein Aja Ingin Tahu! (Jilid 1)

 

Bumi yang Bergolak

Profil Buku: Petualangan bersama Einstein: Bumi yang Bergolak

Judul Asli : How Come? Turbulent Earth
Judul Terjemahan : Petualangan bersama Einstein, Bumi yang Bergolak
Diterbitkan oleh : Scientific Press
Ditulis oleh : Kathy Wollard dan Debra Solomon
Alih Bahasa : Esther S. Mandjani
Disunting oleh : Dr. Lyndon Saputra & Sigit Suryanto, S.Sos
Illustrasi oleh : Debra Solomon
Genre : Pengetahuan populer
Harga : IDR16.900,00
Koleksi : Perpustakaan pribadi

 

Gambar header diambil dari www.sma9manado.sch.id

 




Tag :


Arkana

Arkana a.k.a Laura Lidya Monica Putri adalah seorang kutu buku, Thai-Holic (penggemar Film Thailand), yang memiliki hobi menulis.

Profil Selengkapnya >>

Review Buku Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Ayah Dan Hari Ayah


Indah Kurnia, Memimpin Tanpa Kehilangan Identitas Sebagai Wanita


Happy Little Soul - Belajar Memahami Anak Dengan Penuh Cinta


Present Perfect: Seandainya Waktu Dapat Diputar Kembali


Happy - Mocca Band (Dinyanyikan Ulang Oleh Aldin)


Baegopa Malang - Ada Harga Ada Rasa


Pandu Pustaka: Perpustakaan Keteladanan Di Pekalongan


Leiden, Kota Sarat Sejarah Dalam Balutan Puisi Indah


Pasar Seni Lukis Indonesia 2015


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Enam)


Twist and Shout (Part 1)


Hati Terlelap Bahagia