Crazy Little Thing Called Love: Dari Itik Si Buruk Rupa Menjelma Menjadi Snow White yang Sesungguhnya

03 Jul 2015    View : 14832    By : Arkana


Hello Artebianz….

Pastinya sudah pernah menonton film ini, bukan? Jawabannya sudah pasti, ya. Benar sekali, film ini berjudul First Love a.k.a Crazy Little Thing Called Love, yang dalam bahasa Thailand-nya สิ่งเล็กเล็ก ที่เรียกว่า...รัก (Sing lek lek thi riak wa... rak). Film bergenre romantic comedy ini menceritakan tentang jatuh cita pada pandangan pertama dan bagaimana kita dapat terinspirasi menjadi yang lebih baik karena orang yang kita sukai.

Film ini menceritakan tentang Nam, yang berada di M.1 (setara dengan SMP) yang menyukai kakak seniornya di M.4 (setara dengan SMA), Shone. Nam sangat menyukai kakak seniornya pertama kali saat dia bersama teman-temannya (Cheer, Gie, dan Nim) sedang beristirahat di dekat lapangan sepak bola. Saat itu, mereka berempat sedang membahas tentang orang yang mereka sukai. Nam langsung melihat ke arah lapangan sepak bola dan melihat Shone.

Nam dan kawan-kawanNam bersama teman-temannya. Gambar diambil dari i-rara.com

Cheer, Gie, dan Nim sadar bahwa Nam benar-benar suka dengan Shone, maka mereka mengusulkan kepada Nam agar mengubah penampilannya. Nam dengan penampilan kutu buku, berkacamata dan berkulit hitam itu pun sebenarnya tidak yakin. Namun, dengan dukungan teman-temannya, Nam akhirnya mencoba. Cheer, Gie dan Nim sedang membaca buku 9 Resep Cinta dan Nam mengatakan bahwa itu sangat tidak masuk akal. Lebih baik ia menghabiskan waktunya dengan belajar agar ia dapat menyusul ayahnya ke Amerika dengan syarat harus mendapat juara 1 dan Nam tau itu tidak mudah.

Namun, diam-diam selama Nam berkumpul sambil membaca buku bersama Cheer, Gie dan Nim, dia memperhatikan mereka sedang mempraktikkan metode-metode yang ada di dalam buku 9 Resep Cinta tersebut. Saat teman-temannya pulang, Nam akhirnya mencoba.

Di sekolah pun akhirnya Nam menyetujui saran teman-temannya dengan mencoba metode-metode yang ada di buku 9 Resep Cinta. Yang tujuannya adalah agar Shone menyukai Nam. Saat latihan teater bersama anggota yang lain, ternyata Nam mendapat peran utama sebagai Snow White. Khru Inn (sebutan guru dalam bahasa Thailand) meminta seorang senior bernama Pin untuk merias Nam dan teman-temannya.

Baca juga: Teacher's Diary (Khid Thueng Withaya) (2014): Penghargaan Guru di Thailand


Sewaktu gladi resik, saat adegan Pangeran mencium Snow White agar bangun dari tidur panjangnya, ternyata yang menjadi pasangannya Nam tiba-tiba mendapat halangan. Shone yang saat itu sedang mendekorasi pun dimintakan tolong oleh Khru Inn untuk menggantikannya sementara. Namun, yang terjadi adalah Nam langsung kabur dan hampir jatuh dari atas panggung. Dengan sigap, Shone langsung meraih tangan Nam dan memeluknya. Alasan Nam melarikan diri adalah dia tidak yakin bahwa yang sedang bersamanya adalah Shone dan seketika itulah dia kabur.

Selesai latihan, Nam mendapatkan sebuah apel yang telah digigit dan terdapat surat di sampingnya yang berisi "sudah ku coba, tidak ada racunnya". Nam yakin itu berasal dari Shone dan seketika itu juga dia melihat Koey sedang mengigit sebuah apel sambil tersenyum kepada Nam. Nam pun langsung tidak jadi memakannya.

Tahun demi tahun berlalu, kini Nam telah berubah sepenuhnya. Nam menjelma menjadi seorang Snow White yang sesungguhnya. Saat Valentine, Nam mendapat banyak kiriman yang berasal dari berbagai kelas atas keberhasilannya menjelma menjadi wanita cantik. Kecantikan Nam membuat dirinya semakin terkenal dan menjadi seorang mayoret di sekolahnya.

Transformasi NamInilah transformasi perubahan diri Nam. Gambar diambil dari th3sea.wordpress.com

Baca juga: Present Perfect: Seandainya Waktu Dapat Diputar Kembali

 

Suatu hari, Cheer, Gie, dan Nim membuat sebuah rencana agar Shone menyadari bahwa Nam selama ini berusaha untuk berubah demi dirinya. Saat Shone bersama teman-temannya sedang merayakan kelulusan (kelulusan mereka ditandai dengan saling memberi tanda tangan di seragamnya), Nam memberikan sebuah bunga kepada Shone. Saat Shone keluar menuju kolam renang sekolah untuk mengambil beberapa foto, Nam mengikutinya dari belakang. Saat itulah Nam memberanikan diri untuk menyatakan cintanya kepada Shone. Setelah mengatakan semuanya, Nam tersadar bahwa di kemeja Shone terdapat nama Pin.

Bagai tersambar petir di siang bolong, sebuah penyataan mengejutkan bagi Nam. Ternyata Shone telah berpacaran dengan Pin, senior yang pernah meriasnya dulu. Dengan berat hati Nam mengatakan bahwa Shone dan Pin adalah pasangan serasi dan sangat cocok. Malangnya, saat Nam berbalik arah ia terpeleset ke kolam renang sambil menahan tangisnya. Nam lalu keluar dari kolam renang dan Shone mengulurkan tangannya untuk membantu Nam. Sayangnya, Nam menolaknya dan segera keluar dari kolam renang dan menangis sejadi-jadinya. Cheer, Gie, dan Nim yang mengetahui bahwa misi mereka gagal, membiarkan Nam untuk menenangkan diri.

Nam dan Shone
gambar diambil dari crazylittlethingcalledlovee.blogspot.com

Sembilan tahun kemudian, Nam telah menjadi seorang desainer muda yang sedang mengadakan acara di tempat kelahirannya, Bangkok. Sebuah acara televisi dengan acara talk show sedang mewawancarai dirinya dan perjuangan dirinya dalam mencapai cita-citanya. Nam mengatakan bahwa kekuatan cintalah yang membuatnya menjadi seorang desainer muda. Nam menggunakan kekuatan cinta tersebut dengan cara yang positif. Sang pembawa acara menunjukkan sebuah album foto kepada Nam yang mengingatkan dirinya akan kenangan masa lalunya.

Sembilan tahun yang lalu (saat masih menjadi murid sekolah), ayah Shone memutuskan agar Shone segera pergi keluar kota karena Shone diterima di salah satu klub sepak bola. shone sangat senang sekali dan segera menuju kamarnya untuk segera bersiap-siap. Sebuah kenyataan pahit terungkap, ternyata selama ini Shone juga menyukai Nam.

Shone sengaja memotret Nam diam-diam. Di dalam album tersebut terdapat foto-foto Nam dari awal hingga Nam berubah menjadi cantik. Di setiap fotonya, Shone memberikan keterangan. Saat adegan Shone membuka album foto tersebut diiringi oleh soundtrack yang berjudul "Someday". Shone sengaja membuka kembali album tersebut untuk mengenang Nam terakhir kalinya. Setelah itu, Shone menuju rumah Nam yang ternyata pintunya tertutup. Shone langsung meletakkannya di depan pintu dengan harapan agar Nam mengetahui semuanya.

Kembali ke 9 tahun kemudian, saat Nam memegang album tersebut sang pembawa acara segera memanggil Shone yang ternyata telah menunggunya di belakang panggung. Nam pun kaget luar biasa, Shone datang dengan membawa sebuket bunga untuk Nam. Sang pembawa acara mengatakan kepada Nam dan Shone, apa yang ingin mereka berdua katakan setelah berpisah selama 9 tahun.

Nam bertanya “Shone, apakah kau sudah menikah?”

Shone tidak segera menjawab pertanyaan Nam tersebut. Shone terdiam mendengar pertanyaan Nam. Dengan perasaan cemas yang bercampur aduk, Shone menjawab

“Aku sedang menunggu seseorang pulang dari Amerika.” Yang artinya selama 9 tahun Shone tetap menunggu Nam agar kembali kepada Shone.

Seketika itu juga air mata Nam tumpah, air mata bahagia Smile

Mario MaurerMario Maurer sebagai Shone. Gambar diambil dari asianwiki.com

Menonton film ini membuat saya dan teman-teman meneteskan air mata. Film ini benar-benar dikemas dengan sangat rapi dan bagus. Kisah perjuangan Nam yang tak kenal menyerah akan cita-cita dan cintanya, serta bagaimana cara menggunakan kekuatan cinta dengan baik, menginspirasikan kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama kita terus berusaha demi mendapatkan yang terbaik.

Baca juga: Seven Something: Saat Cinta Berubah Setiap 7 Tahun

 

 

Crazy Little Thing Called Lovegambar diambil dari asianwiki.com

Profil Crazy Little Thing Called Love:

Title : Crazy little Thing Called Love
Directed by : Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn & Wasin Pokpong
Produced by : Somsak Tejcharattanaprasert & Panya Nirankol
Written by : Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn & Wasin Pokpong
Cinematography : Reungwit Ramasudh
Distributed by : Sahamongkol Film International Co. Ltd. & Workpoint Entertainment
Release date : Augustus 12, 2010
Running film : 118 minutes
Country : Thailand
Language : Thailand
Starring : Mario Maurer (Shone)
Pimchanok Leuvisadpaibul (Nam)
Sudarat Budtporm (Teacher Inn / Khru Inn)
Tangi Namonto (Teacher Pon / Khru Pon)
Pijitra Siriwerapan (Teacher Orn / Khru Orn)
Acharanat Ariyaritwikol (Top)
Kachamat Pormsaka Na-Sakonnakorn (Pin)
Yanika Thongprayoon (Faye)

 


Tag :


Arkana

Arkana a.k.a Laura Lidya Monica Putri adalah seorang kutu buku, Thai-Holic (penggemar Film Thailand), yang memiliki hobi menulis.

Profil Selengkapnya >>

Review Film Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Traveling: Mimpi, Destinasi, Tujuan, Makna


Bicara Tentang Orizuka - Menulis Adalah Passion, Bukan Occupation


Sang Alkemis: Perjalanan Pencarian Diri


Thirteen Terrors: Kisah Menyeramkan di Setiap Sekolah


Danilla dan Kalapuna


Bakso Hitam Chok Judes: Ada Lezat Di Balik Pekat


Omahku - Ngobrol dan Nongkrong dalam Kesederhanaan


Pantai Konang: Pesona Di Balik Gunung Trenggalek


Literasi Oktober: Goodreads Surabaya, Faisal Oddang, dan Puya ke Puya


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Enam)


Balada Sebuah Perut


Dia Ramai Berhening