Pantai Pulau Merah Nan Meriah Di Banyuwangi

23 Nov 2015    View : 5171    By : Aulia Arsinta Herdiana


Banyuwangi, lagi-lagi kota di Jawa Timur satu ini unjuk gigi di bidang potensi wisatanya. Kali adalah, Pulau Merah alias Red Island. Widiih, makin warna-warni saja ya, kemarin Teluk Hijau, sekarang Pulau Merah, hihihi. Pulau Merah, dari namanya saja sepertinya sudah misterius ya, Artebianz? Kenapa diberi nama Pulau Merah?

Peta Ke Pulau Merah Banyuwangi

Pulau Merah merupakan salah satu destinasi tempat wisata alam di Banyuwangi yang wajib dikunjungi kalau Artebianz sedang berkunjung ke kota yang berseberangan dengan Pulau Bali ini. Pantai Pulau Merah (nama lengkap objek wisata tersebut) terletak di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sebenarnya, pantai Pulau Merah ini satu jalur dengan Teluk Hijau. Cuma, sampai di sebuah pertigaan, Teluk Hijau ambil arah lurus sementara Pulau Merah belok kanan. Ada papan petunjuk terpampang dengan jelas kok di pertigaan tersebut.

pulau_merah
Untuk dapat mencapai Pulau Merah, Artebianz bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil dengan jarak tempuh lebih kurang 60 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi. Atau bisa juga menggunakan kendaraan umum. Anda bisa naik angkutan umum dari terminal Banyuwangi yang ke arah Pesanggrahan, setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan ojek. Jadi, cukup terjangkau dengan kendaraan apa pun.

Diberi nama Pulau Merah karena pada saat musim kemarau, pulau-pulau di seberang pantai Pulau Merah itu memancarkan warna kemerahan diterpa sinar matahari senja. Pantai Pulau Merah memiliki hamparan pasir putih kecoklatan yang bersih dan indah, sehingga cocok untuk para wisatawan yang ingin menyegarkan pikiran dengan menenggak "Vitamin Sea", maupun sekedar menikmati indahnya ciptaan Tuhan.

garis_pantai_pulau_merahBibir pantai Pulau Merah

Pulau-pulau di sekitar pantai Pulau Merah inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan asing maupun dosmetik. Hal yang paling menarik untuk dikunjungi yaitu sebuah bukit hijau yang menjorok ke laut, dan inilah yang menjadi salah satu ikon dari Pulau Merah.

Waktu Utama Untuk Mengunjungi Pulau Merah

Jika Artebianz berkunjung pada siang menjelang sore hari, air pantai akan surut hingga dasar dari pantai dapat terlihat dengan jelas. Wah, kok seperti mau tsunami ya? Huhu! Tapi jangan takut! Ini hanyalah fenomena alam istrimewa Pulau Merah yang wajib disaksikan.

bukit_pulau_merahBukit saat air pantai Pulau Merah belum surut

Siapa pun bisa naik ke atas bukit, namun harus hati-hati dan menjaga keselamatan diri, ya! sebab ada karang-karang tajam dan hewan-hewan laut yang sebagian akan muncul begitu air laut surut, termasuk bulu babi serta sejenis tumbuhan laut lainnya, dianjurkan untuk memakai alas kaki saat naik ke bukit.

pulau_merah_air_surutBukit saat air pantai Pulau Merah sudah surut

Jarak dari bibir pantai hingga bukit tersebut sekitar lebih kurang 200 meter sedangkan Pantai Pulau Merah dengan hamparan pasir putih bersih panjangnya sekitar lebih kurang 3 kilometer. Begitu panjang sehingga para wisatawan dapat jalan-jalan santai di tepi pantai bersama keluarga atau teman-teman.

Baca juga: Pulau Sempu

Pulau Merah Untuk Para Surfer

Selain panorama Pulau Merah yang begitu menakjubkan, masyarakat sosial yang tedapat di daerah pulau tersebut amatlah ramah. Sering dijumpai anak-anak putra daerah yang bersendau gurau maupun bermain selancar di pantai ini. Tak jarang pula anak-anak tersebut lihai dalam memainkan papan selancarnya di gulungan ombak yang tinggi. Tunggu, tunggu, ombaknya tinggi?

pulau_merah_surfing

Yap! Perlu diketahui, selain memiliki keindahan panorama yang begitu menakjubkan, Pulau Merah juga kerap digunakan sebagai ajang lomba selancar alias surfing taraf internasional, lho! Ombak yang besar dan menggulung tinggi hingga 2 meter adalah salah satu alasan mengapa Pulau Merah dipergunakan sebagai arena untuk berselancar tingkat dunia. Jadi, kawasan ini cocok bagi para perselancar pemula ataupun profesional yang berniat menguji nyali.

Penginapan Murah Di Pulau Merah

Di sekitar pantai Pulau Merah terdapat beberapa penginapan dan juga warung makan serta tempat penyewaan payung duduk. Penginapan yang terdapat di Pulau Merah sangat terjangkau oleh kantong celana. Harga penginapan murah di sekitar Pulau Merah Banyuwangi mulai dari Rp155.000 sampai dengan Rp250.000 per malamnya. Lokasi penginapan-penginapan itu berjarak tidak jauh dari bibir pantai, sehingga membuat pengunjung dapat menikmati indahnya pantai di malam hari. Oleh sebab itulah, tak jarang penginapan di sini sudah full-booked alias sudah terpesan semua. Mau menginap di Pantai Pulau Merah? Booking dulu ya, Artebianz!

pulau_merah_penginapan
Warung-warung sekitar pantai juga menyuguhkan masakan-masakan khas Banyuwangi, sehingga selalu ramai diserbu oleh para wisatawan yang lelah setelah seharian bermain maupun jalan santai di tepi pantai. Makanan di Banyuwangi yang recommended biasanya adalah ayam pedas. Masakan ayam yang diberi bumbu santan dengan cabai di mana-mana, hihi.

So, akhir kata, Artebianz yang ingin me-refresh pikiran yang sudah jenuh dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari, cobalah untuk mengunjungi Pulau Merah. Anda akan dimanjakan dengan panorama keindahan yang dimiliki oleh Pulau Merah dan pantai sekitarnya. Salah satu hal yang perlu diingat dan dilakukan jika mengunjungi wisata alam yaitu tetap menjaga kebersihan dan kelestarian alam.

 


Tag :


Aulia Arsinta Herdiana

Aulia Arsinta Herdiana adalah mahasiswi Pendidikan Bahasa Jepang di salah satu universitas di Kota Malang, yang bercita-cita bisa jalan-jalan ke Jepang.

Profil Selengkapnya >>

Wisata Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Cinderella dan Wanita Masa Kini: Sebuah Dekonstruksi Dongeng


Bicara Tentang Orizuka - Menulis Adalah Passion, Bukan Occupation


Happy Little Soul - Belajar Memahami Anak Dengan Penuh Cinta


Filosofi Kopi - Bukan Sekedar Adaptasi Dari Cerita Pendek


Menuju Senja - Payung Teduh


Depot Gresik


Perpustakaan Bank Indonesia, Surabaya - Perpustakaan Umum Senyaman Perpustakaan Pribadi


Menikmati Sepetak Keindahan Bali di Tegal Wangi


Literasi Desember: Festival Literasi Akbar Bersama Literaturia


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Enam)


Ode Untuk Si Bungsu


Di Denting Garpu Sendok dan Piring