MENGAPA?

22 Sep 2015    View : 2823    By : Tsaidun


Harusnya tidaklah lurus menjanjikan

Karena hari kemarin sekadar awal hari ini

Tak beda jauh, pandang kita terbatasi

Utuh, timbul dari bekas tapak terdahulu

Meleng, serapah mencuat menampar telinga

Bekas, lekat erat di setiap langkah kita

sumber ilustrasi: arst349.blogs.bucknell.edu

Jalan bercabang menghentikan langkah

Lantas kenapa dunia harus terlihat?

Jika pandang ini membentur tatap tak selaras

Bukanlah hukum yang ada

Kadang hamba melangkah melebihi-Nya

 

 

Header: prolificliving.com

 




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Takdir Dan Pertanda-Pertanda


Simple Thinking About Blood Type 3


Wisata Madiun Bersama Keluarga


Orange Marmalade: Saat Cinta Tidak Memandang Dunia (2015)


H.O.S Tjokroaminoto: Priyayi dengan Profesi Teknisi Sekaligus Politisi yang Berjiwa Pendidik


Wakul Suroboyo - Berwisata Kuliner Khas Surabaya di Satu Tempat


Omahku - Ngobrol dan Nongkrong dalam Kesederhanaan


Twist and Shout (Part 2)


Gambaran Cinta dalam Potret Sendu Lirik Lagu Eyes, Nose, Lips Versi Tablo


Literasi Desember: Literaturia, Budaya Berpikir Kritis, dan Literasi Media (Bag. 2)


Sunyi yang Tak Dicari


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Tujuh)