Ruang Tunggu Bandara

23 Sep 2017    View : 2081    By : Achmad Hidayat Alsair


"Perhatian. Penumpang atas nama.…"

Lagi-lagi, seseorang mungkin tertidur di kafetaria

kekurangan jam istirahat atau cinta?

Lagi-lagi, nama paling asing ini

kujamin terpental dari kening orang-orang

panggilannya bertalu, deras lagi keras

memukul-mukul pendengaran yang gelisah

Pergumulan punggung dengan sandaran kursi

itu tidak perlu masa jeda, tidak perlu perhatian

tetap menghafal nomor bangku pesawat

atau mengingat kenangan mana yang belum dibungkus

Kueja kembali berita cuaca dan ingatan pada kampung halaman

Di depan gerbang bernomor ganjil

seseorang kemudian pura-pura gembira menyambutku

 

 

(Makassar, Desember 2016)


Tag :


Achmad Hidayat Alsair

Achmad Hidayat Alsair seorang mahasiswa tingkat akhir di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Hasanuddin Makassar.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Mengajar Itu Layaknya Orang Yang Ingin Membina Hubungan, Butuh Proses PDKT


Kala Kali: Hanya Waktu yang Tak Pernah Terlambat


Grojokan Sewu: Seribu Cerita Dari Grojokan


Warm Bodies - Menggali Kehidupan dari Kematian


Lalu Abdul Fatah - Profesi, Delusi, dan Identitas Diri


Kue Cubit Surabaya - Cubit Gigit Legit


Libreria Eatery - Tempat Pas untuk Memberi Makan Perut dan Otak


Balada Sebuah Perut


Reason - Eva Celia: Sebuah Penemuan Jati Diri


WTF Market Kembali All Out Untuk Surabaya


Dia Ramai Berhening


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Kedua)