Edwin Ruser dan KoreanUpdates - Menghidupkan Mimpi Lewat Passion

26 Apr 2015    View : 3889    By : Niratisaya


“Saya seorang pemimpi dan percaya kalau suatu saat saya bisa membuat mimpi itu jadi kenyataan.”

 

Ada sesuatu dalam sosok Edwin Ruser yang saya kenal dengan nama panggilan Joo yang membuat saya tertarik. Sebelumnya saya hanya mengenal sosok lelaki kelahiran berzodiak Sagitarius ini sebagai sosok yang talkative. Sebagai pribadi yang cenderung pendiam, mereka yang selalu mudah mencairkan suasana dan memiliki segudang bahan pembicaraan selalu menarik saya. Namun, kemudian saya memelajari bahwa Edwin Ruser bukan sekadar sosok lelaki muda yang supel, tetapi ia juga sukses menjalani bisnis yang bila dipandang lewat kacamata konvensional aneh.

Artebianz mungkin pernah mendengar kata startup. Istilah ini mengacu pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi. Sebagian besar perusahaan startup adalah perusahaan yang berada pada fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Istilah ini makin popular pada periode gelembung dot-com, yakni satu masa dengan perusahaan-perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan. Hal ini membuat istilah startup selalu diidentikkan dengan perusahaan di dunia maya.

Di zaman yang mengutamakan internet sebagai media utama untuk marketing, dunia bisnis mulai beralih ke dunia maya sebagai fondasi. Perusahaan dot-com adalah sebuah bisnis yang cenderung tidak memiliki inventaris imaterial, tetapi mampu mendatangkan keuntungan bagi pendirinya. Yang dikenal dengan istilah founder dalam dunia startup. Salah satu yang khas mengenai dunia startup adalah kebanyakan bukan dimulai dengan pemikiran bisnis, melainkan penuh passion. Misalnya Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Sementara itu, salah satu startup yang ada di Indonesia adalah KoreanUpdates; media online yang didirikan oleh Edwin Ruser.

Edwin Ruser dan Keluarga KoreanUpdates(Edwin Ruser dan keluarga KoreanUpdates)

Apa dan bagaimana Ruser membesarkan bisnis media online-nya ini? Saya akan menghadirkannya dalam artikel rubrik figur kali ini.

Baca juga: Widyoseno Estitoyo: Pebisnis Muda, Aktivis Sosial, Dan Pekerja Seni

 

Ruser dan KoreanUpdates, Semua Berawal dari Rasa Kagum

Edwin Ruser di SeoulDari mata turun ke hati. Pepatah ini terasa layak disematkan pada Ruser yang mampu mengembangkan rasa kagumnya pada Korea Selatan dan bisnis hiburannya.

Semua berawal dari drama Korea yang membuat Ruser jatuh hati pada Korea Selatan dan kebudayaannya. Salah satu ciri dalam dunia sinema Korea Selatan adalah bagaimana para sineas memproduksi bukan hanya cerita, tetapi juga kehidupan sekaligus bagian-bagian nyata di dalamnya (kebudayaan, tata sosial, dan isu yang beredar)—selain imajinasi tinggi ala dongeng. Kekhasan drama Negeri Ginseng ini dan detail-detail kehidupan masyarakatnya bisa jadi memikat hati Ruser, yang sebelumnya sudah tertarik pada negara tersebut.

Saking dalam kekaguman Ruser pada Korea Selatan, sampai-sampai dia turut merasakan kebanggaan layaknya penduduk negara tersebut ketika Korea Selatan terpilih sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Jepang.

Sedikit informasi untuk Artebianz, penduduk Korea Selatan dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nasionalisme dan patriotisme. Ini bisa kita lihat dari perkembangan teknologi dan industri negara tersebut—Samsung, Hyundai, kecepatan internet tertinggi di dunia, bahkan jenis makanan (salah satu yang saya ketahui adalah daging ala Korea Selatan). Begitu cintanya, penduduk Korea Selatan merasa bangga ketika mereka menggunakan barang buatan negera mereka dan malu jika menggunakan barang impor. Pola pikir dan budaya ini dikatakan sudah mendarah daging sejak kejayaan Korea Selatan pada Perang Dunia Kedua. Patriotisme dan nasionalisme penduduk Korea Selatan tidak luntur bahkan sewaktu globalisasi muncul dengan arusnya yang begitu deras.

Gambaran sebuah negara sempurna (paduan budaya yang kuat, kemajuan industri dan teknologi, dan pranata masyarakat) pada Korea Selatan inilah yang membuat Ruser makin jatuh hati dan mulai menulis blog untuk mencurahkan rasa kagumnya tersebut pada tahun 2005.

Pada tahun 2005 bisa dibilang Ruser salah satu pionir blogger untuk hal-hal berbau Korea Selatan. Tidak seperti akhir-akhir ini, pada tahun 2005 hallyu alias gelombang Korea belum sedahsyat sekarang ini atau tahun 2008an, karena Indonesia pada tahun 2000an “diserang” berbagai gelombang drama dari Taiwan dan Jepang. Sebagai salah satu pionir penyebar hallyu, tentu saja blog Ruser mendapat perhatian lebih dari netizen.

Edwin Ruser dan Park Dong Sun(Edwin Ruser dan Park Dong Sun di Daegu Korea Selatan)

Setelah lima tahun membuat blog, akhirnya Ruser yang ketika itu masih duduk di bangku kuliah mengubah domain blog-nya menjadi www.KoreanUpdates.com. Ketika saya tanya apakah keputusannya tersebut berkaitan dengan niatnya untuk menjadikan blog-nya sebagai lahan bisnis, apakah ada satu kejadian atau seseorang yang mendorong keputusannya, Ruser menjawab, “Kalau dijadikan sebagai usaha itu kembali lagi ke masing-masing pemilik website. Ada yang benar-benar membuat website untuk usaha, ada yang seperti saya—menyalurkan hobi.”

Ruser lebih jauh menjelaskan bila KoreanUpdates bukan sebuah bisnis, tapi sebuah batu loncatan untuk usaha-usahanya yang lain. Kini, Ruser sepenuhnya menempatkan KoreanUpdates sebagai media online yang berkonsentrasi menuliskan berita tentang dunia hiburan Korea Selatan. Dari musik, film, hingga lifestyle. Di sisi lain, dengan cermat dia mengembangkan KoreanUpdates sebagai sebuah brand yang dipercaya—bukan hanya sebagai portal berita hiburan Negeri Ginseng, tetapi juga sebagai nama dagang yang bisa dipercaya konsumen dan klien.

Usaha dan kepercayaan Ruser pada KoreanUpdates terbukti ketika satu per satu perusahaan dan media lainnya. Termasuk promoter di luar negeri, yang menjadikan KoreanUpdates sebgai partner untuk mempromosikan berita dan konser yang mereka selenggarakan.

Salah satu konser yang dipromosikan KoreanUpdates(salah satu konser yang dipromosikan KoreanUpdates)

Baca juga: Lia Indra Andriana - Dari Seorang Calon Dokter Gigi Menjadi Salah Satu Penerbit Berpengaruh


Ruser dan Naik-Turun KoreanUpdates

Layaknya entrepreneur lainnya dan perusahaan yang mereka jalankan, Ruser dan KoreanUpdates pun mengalami banyak peristiwa, baik yang menyenangkan maupun yang menjadi rintangan. Di mata Ruser, hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan startup seperti KoreanUpdates adalah awak yang menghidupkan perusahaan. Oleh karena itu, dia berusaha menjaga flow kinerja awak KoreanUpdates yang disebutnya sebagai "keluarga".

Seiring perkembangan KoreanUpdates mulai membutuhkan perhatian yang lebih. Ruser pun memutuskan bahwa dia membutuhkan anggota keluarga yang baru untuk membantunya membesarkan KoreanUpdates. Ruser sadar, keputusannya ini bukan hanya akan mengundang keuntungan, tapi juga hal kompleks lainnya.

Salah satu hal yang dipandang Ruser sebagai rintangan utama adalah ketika anggota keluarga KoreanUpdates yang malas merilis berita, atau hanya aktif saat ada tugas liputan konser artis Korea. Kejadian semacam ini menyebabkan amarah Ruser terbakar. Kemarahan lelaki empat bersaudara ini bisa dimaklumi, karena sebagai majalah online salah satu “barang dagangan” Ruser adalah artikel berita. Pada satu sisi, Ruser memahami bahwa bukan hal mudah menyatukan kepala dan keinginan orang banya. Untuk mengatasi masalah “chemical intereaction” dengan anggota keluarga KoreanUpdates ini, Ruser tidak melakukan hal-hal ekstrim seperti menegur langsung. “[sewaktu] meeting semua harus mengeluarkan pendapat dan masukan demi KoreanUpdates,” ungkap Ruser.

Selain kinerja keluarga KoreanUpdates, rintangan lain adalah persaingan dengan website-website lain, pengkhianatan, juga sulitnya mendapatkan liputan konser. Namun, hal-hal semacam itu bagi Ruser adalah hal biasa yang semestinya ada dan dihadapi oleh setiap entrepreneur.

Liburan Ruser di Maratua(Liburan Ruser di Maratua bersama para penulis Haru)

Terhitung pada tahun 2015 KoreanUpdates genap berusia lima tahun dan tetap mampu bertahan di antara lautan media online lainnya. Hal yang membuat KoreanUpdates dan Ruser bertahan bukan hanya manis-pahit pengalaman yang telah dicecap selama lima tahun, tetapi juga dukungan dan kebersamaan Ruser bersama keluarga KoreanUpdates serta teman-teman sesama pecinta hal-hal berbau Korea.

Meski demikian, Ruser tidak menampik jika berkali-kali terlintas dalam pikirannya untuk menutup KoreanUpdates dan berkonsentrasi pada usahanya yang lain. Namun, Ruser urung melakukan rencananya tersebut. Dia menjelaskan desakan anggota keluarga KoreanUpdates membuatnya batal melakukan rencananya. Lebih lanjut Ruser menjelaskan, “Saya ingin terus maju dan berinovasi [bersama keluarga KoreanUpdates].”

Beruntung, Ruser membatalkan niatannya. Sebab, kini KoreanUpdates telah memiliki 53.000 lebih penggemar di akun fanpage Facebook dan lebih dari 100.000 pengikut di akun Twitter. Jumlah angka ini bisa digunakan sebagai tolok ukur kesuksesan Ruser mengembangkan KoreanUpdates, terutama di tengah banyaknya perusahaan startup serupa. Namun, di mata Ruser KoreanUpdates baru setengah sukses.

Mendengar ini, saya cukup terkejut. Akan tetapi, Ruser melanjutkan penjelasannya. Dengan jujur, dia mengaku bahwa dia adalah sosok yang ambisius dan selalu menciptakan target dalam hidupnya. Dan ketika salah satu target telah tercapai, dia akan membuat target lain. Alasan mengapa KoreanUpdates baru setengah sukses adalah karena KoreanUpdates belum mencapai target baru Ruser.

Rupanya, mencapai target yang sudah ditetapkannya menjadi salah satu hal yang manis bagi Ruser. Sehingga untuk mendapatkan sensasi yang serupa, dia ingin memastikan KoreanUpdates mampu mencapai target-targetnya yang berikut. Ini menjadi pengalaman manis bagi Ruser sebagai founder KoreanUpdates. Tentunya, selain menjadi media partner konser-konser besar yang diadakan di Indonesia oleh promoter luar negeri. Sementara itu, kenangan pahit dari pengalaman lima tahun membesarkan KoreanUpdates bagi Ruser adalah ketika website yang sudah dia anggap sebagai partner—bahkan teman—malah menusuk Ruser dari belakang. Tapi semua itu adalah pelajaran yang tidak mungkin didapatkan Ruser dari buku atau pelajaran dari institusi pendidikan, serta membuatnya makin matang dalam menjalankan usahanya.

 

The Simply Passionate Man, Ruser

Berbicara tentang karir, topik yang paling sering disentuh adalah profesionalisme, realitas, dan passion—mana yang lebih dominan dalam kehidupan. Saya tidak akan melontarkan mana yang lebih penting dari yang lain. Setiap orang dengan lingkungan masing-masing yang memengaruhi mereka. Misalnya saja kasus Ruser yang bukan hanya mencintai kebudayaan, tapi juga jatuh hati pada dunia kuliner dan travel yang sebenarnya tidak terlalu jauh terpisah.

Pengalaman magang Ruser di Four Season(Pengalaman magang Ruser di Four Season)

Hal ini terlihat dari pilihan studi Ruser. Dari semua jurusan yang ada ditawarkan perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia, sulung dari empat bersaudara ini memilih jurusan Perhotelan & Pariwisata. Ruser bahkan sempat mendalami Management Perhotelan & Pariwisata di bangku kuliah dan magang di hotel Four Season. Meski tidak menjadi chef secara profesional, Ruser pernah membuka Pop-Up café di salah satu mal di Jakarta pada tahun 2014. Dia menjual makanan seperti ayam goreng yang diberinya nama “Joochon chicken” dan beberapa menu lainnya, karena ketertarikannya pada makanan ala Korea Selatan.

Sehubungan dengan kemampuannya untuk mencipta-ulang makanan dan memberi cita rasa khas, Ruser mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari impiannya sejak kecil. Ruser bercerita lebih jauh, “Saya sudah bisa memasak mi saat berumur 8 tahun, bahkan membuat donat di umur 10 tahun. Sampai-sampai tetangga saya memperingatkan orangtua saya agar menjaga anaknya, karena saya hobi masak di rumah, [dan para tetangga] takut terjadi apa-apa.”

Ruser's Joochon Chicken(Joochon Chicken ala Edwin Ruser)

Sementara itu—sehubungan dengan passion-nya di dunia travel—Ruser telah mewujudkan impiannya mengunjungi Korea Selatan, Jepang, dan beberapa negara lainnya di kawasan Asia.

Mengunjungi negara-negara lain di kawasan Asia bagi Ruser bukan hanya tentang memuaskan hasratnya berjalan-jalan, tetapi juga sebagai hadiah untuk dirinya sendiri karena telah mencapai target yang telah ditetapkannya. Di sisi lain, sistem self-reward ini bisa jadi memacu kita, Artebianz untuk lebih menekuni dan melakukan pekerjaan kita lebih baik.

Punya startup dan telah dua kali berhasil membuat stand di Pop-Up Market, saya pun penasaran apa yang ingin dicapai oleh Ruser selanjutnya. Ruser pun menimpali bahwa mungkin ke depannya dia ingin meneruskan bisnis garmen orangtua. Sementara itu, untuk KoreanUpdates, Ruser berkata, “Saya selalu mengatakan untuk ‘let it go with the flow’, terserah [KoreanUpdates] mau mengalir ke mana.” Yang terpenting bagi Ruser adalah agar KoreanUpdates terus berkembang.
Sedangkan untuk dirinya sendiri, Ruser menyatakan saat ini dia yang ada dalam daftar keinginan dalam hidupnya adalah mengelilingi Eropa, menikah—yang berhubungan dengan nomor tiga: membahagiakan orangtua.

Baca juga: Nicoline Patricia Malina: Fotografer Cantik Muda Berbakat

 

Kesimpulan: Passion versus Realita

Stigma yang melekat pada mereka yang menyukai K-Pop dan hal-hal berbau Korea nyaris selalu negatif. Setidaknya dari lingkungan yang saya kenal. Mereka dinilai kekanakan dan lain-lain. Tetapi, Ruser dan kecintaannya pada Korea Selatan—termasuk musiknya—membuktikan bahwa stigma yang ada terhadap penyuka K-Pop tidak selalu benar. Bukan dunia K-Pop yang perlu dikritik, akan tetapi si pelaku sendiri.

Lesson to learn, Artebianz; bila kita memahami di mana passion kita berada dan menyeriusinya, kita akan mampu mewujudkan setiap mimpi yang terasa tidak mungkin.

 

 

 

Kredit foto: Edwin Ruser


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_rintisan




Niratisaya

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.

Profil Selengkapnya >>

Figur Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Raga Senja Berjiwa Fajar: Sebuah Renungan Kemerdekaan Untuk Pemuda


Figur: Lia Indra Andriana - Dari Seorang Calon Dokter Gigi Menjadi Salah Satu Penerbit Berpengaruh


Double Spin Round - Menikmati Putaran Kehidupan


Orange Marmalade: Saat Cinta Tidak Memandang Dunia (2015)


Nash - Ya Rabbana Anta Maulana


My Pancake Restoran Surabaya  Town Square


Milk Kingdom - Humble Place to Cast Away Your Boredom


Pantai Sedahan: Sebuah Keindahan Tersembunyi


Adiwarna 2016: Refraksi - Changing Your Perspective


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Enam)


Kabut Rindu


Aku Tak Ingin Lomba Balap Karung, Bu.