Dua Windu Lalu, Lewat Hening Malam

30 Oct 2016    View : 2592    By : Niratisaya


Dua windu yang lalu aku menerbangkan rindu bersama kenanganmu
Lewat hening malam
dan riuh kendaraan

Namun kau membalasnya dengan bisu.

Entah karena jalanan yang kita lewati bersisipan,
atau karena ruang kita tak lagi
bersebelahan.

Saat aku berada di rangkum malam
Kau bergumul dengan peluh di siang
Ketika aku mengusap penat di bawah mentari
Dalam gelung malam kau menyesap anggur,
entah berdua,
entah sendiri.

Aku takkan pernah tahu
Kau takkan lagi berbagi denganku.

Gumam senyap ini ada
Mungkin karena kita lihat mulai berlainan, dan
mereka yang kita temui tak sama
Kau pun perlahan
tak lagi paham bahasa cinta
tak lagi mengerti kata rindu.

Ataukah apa yang ada
di antara kita
ada karena kita menyesap cerita
dari lembaran kehidupan dengan bahasa yang berbeda?

Entah.

Lagi-lagi aku bergumul dengan kata itu.

Tak perlu kau kuatir
Aku tak pernah menjadi getir,
karena kita tak mengenal kata "tunggu"
Bahkan, dia tak pernah terlontar di hari itu.

Kini,
sewindu sekali lagi berlalu,
Dan kau kembali
memahami bahasa cinta dan sepatah kata rindu

Biarkan semua waktu yang lalu
tandas
menjadi abu
terbang dan lepas

Sehingga aku berhenti menghitung windu
dan kau
tak perlu lagi coba memahami cinta dan rindu

 

 

 

Your sip of wine,

A drip of coffee in mine.

 

 

Surabaya, 

Niratisaya

(2706301016)


Tag :


Niratisaya

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Takdir Dan Pertanda-Pertanda


Giveaway: Happiness is You Karya Clara Canceriana


Pantai Karanggongso - Pantai Jernih Berpasir Putih Di Teluk Prigi


Crazy Little Thing Called Love: Dari Itik Si Buruk Rupa Menjelma Menjadi Snow White yang Sesungguhnya


Dimas-Lissa: Pudarkan Kapitalisasi Pendidikan Lewat Sekolah Gratis Ngelmu Pring


Kue Cubit Surabaya - Cubit Gigit Legit


Oost Koffie & Thee - Rumah Kopi dan Teh yang Menawarkan Lebih Dari Kenyamanan


Balada Sebuah Perut


5 Lagu Indonesia Tahun 90-an Mengesankan Versi Artebia


Wawancara Dengan Cindy Owada: Mengenal Lebih Dekat WTF Market Dan Brand Lokal Indonesia


Jalan Setail di Malam Ini


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Ketiga)