Masa (I)

16 Oct 2015    View : 3235    By : Tsaidun


Menyusup pelan,

memeluk harap,

redup dalam keraguan

 

Merenda langkah tanpa bekas

terajut membentuk dalam angan

 

Untaian tak terbaca,

lantaran langkah tersulut emosi

 

Masa pun tertangguhkan,

berebut dalam ruang tanpa sinar

 

Time Travel

Sumber gambar di sini 

 

Detak berpacu,

terbalut dalam keraguan,

semakin jauh dari harap

 

Pekat pun memeluk erat,

gundah berebut tahta

 

Sementara jiwa tersulut terik hangatnya diri

Melempar identitas sebagai hamba

 

Tertatih dalam penyesalan,

terbangun dari mimpi

Langit memerah berbatas senja.

 

 

Tsaidun,

Surabaya 102015

 

Sumber header diambil dari sini.

 




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Laki-laki, Perempuan... Mana yang Lebih Baik?


Tango - Surealisme Hubungan Wanita-Pria dan Diri


Jelajah Pantai Pacitan: Pantai Klayar


Attack on Titan (進撃の巨人 - Shingeki no Kyojin)


Figur: Lia Indra Andriana - Dari Seorang Calon Dokter Gigi Menjadi Salah Satu Penerbit Berpengaruh


Marugame Udon - Delicacy in Simplicity


Perpustakaan Bank Indonesia, Surabaya - Perpustakaan Umum Senyaman Perpustakaan Pribadi


Oma Lena - Part 1


How Deep Is Your Love - Calvin Harris: Dalamnya Cinta Lewat Deep House Music


Pameran Lukisan


Merah Balada


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Ketiga)