Masa (II)

03 Nov 2015    View : 2991    By : Tsaidun


Ketika pijar merambah

menghiasi alam 

Membuat setiap ciptaanNya terbangun dari mimpi

 

Namun,

keengganan terbalut kemalasan

Hingga jiwa terselimutkan,

angan memeluk erat

 

Meski kicau indah memanggil

Isyarat bagi mereka yang merasa hidup

 

Moment between life and death
Illustration source: here.

 

Manakala putaran pijar menyengat

Peluh penyesalan merambah di sekujur tubuh

 

Cuma bayang yang terengkuh

 

Luluh lantak jika kaki cuma berdiri

Di sana,

menanti pertanyaan setiap apa yang teranugerahkan

 

Manakala pijar mulai meredup

Kelu, lelah,

merangkai langkah yang mulai goyah

 

Rasa memohon untuk tetap dalam keinginan

Telah berlalu,

seperti waktu tak terhentikan

 

 

Header illustration source: here.






Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Malaikat Tak Bersayap


Single Ville - Potret Kehidupan Para Lajang


Grojokan Sewu: Seribu Cerita Dari Grojokan


Thirteen Terrors: Kisah Menyeramkan di Setiap Sekolah


Widyoseno Estitoyo: Pebisnis Muda, Aktivis Sosial, Dan Pekerja Seni


Bubur Turki Kayseri: Bubur Ayam Versi Spicey


Patbingsoo - Yang Gurih-Manis Ala Korea di Surabaya


Pengelanaan Sempurna


Kataji - Awal Mula Saya Terpikat pada Yura


Foodiology TEDxTuguPahlawan, Ketika Makanan Lebih dari Sekadar Penahan Lapar


Nyata dan Ilusi


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Enam)