Segaris Pandang
06 Apr 2016 View : 1722 By : Tsaidun
Ya Robb,
ketika jalan ini meretas ke arah-Mu
Banyak dan seakan sebuah irama yang harus kutulis
sebuah syair
Harap yang ingin kuraih,
gemerisiknya gesekan dahan
Segarnya setiap daun yang luruh dalam buaian embun
Seakan melukis rasa syukur berkepanjangan
Seperti sejuknya udara-Mu di pagi hari
Damai, lembut,
hingga mampu membangun setiap senyum
Merekah,
meredam kegalauan dari hati yang banyak terluka
Sayang, anugerah yang lebih, karunia yang melimpah
Membangunkan geliat setiap nafsu kehendak hamba
Kesadaran hakiki, pupus, terbunuh kemauan pribadi
Mereka berlomba
Nada tegur-Mu, mereka dengar sebagai ujian
Manakala detak waktu terhenti,
Senyum-Mu, bak uluran kasih lewat kedua tangan
Surabaya
Selasa wage, 15 maret 2016
Tsaidun
Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.
Profil Selengkapnya >>