Kata-Kata Itu Telah Hilang Saat Kami Lahir

25 May 2017    View : 2626    By : Ferry Fansuri


Mei membara di kaki langit

Menghempaskan jiwa-jiwa kerdil

Kota itu terbakar hancur

Hanya debu yang tersisa

 

Rudal misil menari di udara

Bagai bintang berekor sembilan

Menyala berpijar menyusut

Gaza porak poranda terbelah

 

Segerombolan manusia kalah pergi

Bersama jiwa-jiwa lelah

Meninggalkan luka pedih

Menyeberangi titian padang pasir

Untuk menyembuhkan hati-hati sedih

 

Serdadu-serdadu perbatasan itu menghentikan mereka

Membentak keras

“Siapa pemilik kalian?”

“Suku apakah di dadamu?”

“Agama apa engkau puja?”

 

Mereka membisu mulut terkunci

Karena…

Kata-kata itu telah hilang saat kami lahir

 

 

Surabaya, Mei 2017

 

 

Sumber header: willcookson.wordpress.com


Tag :


Ferry Fansuri

Ferry Fansuri adalah seorang travel-writer kelahiran Surabaya yang juga berprofesi sebagai fotografer dan entrepreneur.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Perempuan, Terlahir Sebagai Penghuni Neraka


Vampire Flower 1


Pulau Menjangan: Candu Pesona Bawah Laut


Filosofi Kopi - Bukan Sekedar Adaptasi Dari Cerita Pendek


Indah Kurnia, Memimpin Tanpa Kehilangan Identitas Sebagai Wanita


My Pancake Restoran Surabaya  Town Square


my Kopi-O! Salah Satu Spot Nongkrong dan Ngobrol Asyik


Ode Untuk Si Bungsu


5 Lagu Indonesia Tahun 90-an Mengesankan Versi Artebia


Literasi Desember: Festival Literasi Akbar Bersama Literaturia


Sajak Malam Dingin


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Kedua)