Kata-Kata Itu Telah Hilang Saat Kami Lahir

25 May 2017    View : 2560    By : Ferry Fansuri


Mei membara di kaki langit

Menghempaskan jiwa-jiwa kerdil

Kota itu terbakar hancur

Hanya debu yang tersisa

 

Rudal misil menari di udara

Bagai bintang berekor sembilan

Menyala berpijar menyusut

Gaza porak poranda terbelah

 

Segerombolan manusia kalah pergi

Bersama jiwa-jiwa lelah

Meninggalkan luka pedih

Menyeberangi titian padang pasir

Untuk menyembuhkan hati-hati sedih

 

Serdadu-serdadu perbatasan itu menghentikan mereka

Membentak keras

“Siapa pemilik kalian?”

“Suku apakah di dadamu?”

“Agama apa engkau puja?”

 

Mereka membisu mulut terkunci

Karena…

Kata-kata itu telah hilang saat kami lahir

 

 

Surabaya, Mei 2017

 

 

Sumber header: willcookson.wordpress.com


Tag :


Ferry Fansuri

Ferry Fansuri adalah seorang travel-writer kelahiran Surabaya yang juga berprofesi sebagai fotografer dan entrepreneur.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Traveling: Mimpi, Destinasi, Tujuan, Makna


Surat Panjang Tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya


Pulau Sempu - Segara Anakan dan Hutan Terlarang


Crazy Little Thing Called Love: Dari Itik Si Buruk Rupa Menjelma Menjadi Snow White yang Sesungguhnya


Alvi Syahrin - Semua Berawal Dari Mimpi Dan Kemudian Menjadi Nyata


Goyang Kaki Dan Goyang Lidah Di Lontong Kikil Bu Dahlia


Matcha Cafe: Curhat Ditemani Olahan Green Tea Nikmat


Kabut Rindu


Insya Allah - Bila Allah Sudah Berkehendak


Adiwarna 2016: Refraksi - Changing Your Perspective


Merah Balada


My Toilet Prince - Pintu Pertama