Tertinggal, Tertanggal

01 May 2015    View : 2366    By : Niratisaya


(I)
Satu sepatu
di atas rumput
sendiri,
tertanggal,
tak terjemput

Kering ditimpa nyalang matahari
tak punya kawan bertukar perih
tak punya lawan berbagi nyeri
ditinggal pergi si pemilik

 

Satu sepatu
di tengah laju waktu
terkelupas suka,
ditinggal duka,
berkubang lara

Menjerit dia dalam bisu;
meneriakkan satu nama
yang tak lagi ada dalam ingatannya
namun terus menggema

footstep on sand
(gambar diambil dari pixshark.com)

Satu sepatu
tergeletak dalam pengembaraan
telanjang si pemilik menyusuri bumi;
menjejaki dunia sambil memberang,
mengumbar nafsu jalang,
menanggalkan semua yang menempel di badan

 

Satu sepatu
punya si pemilik telanjang yang terus mengutuk
merutuk tanpa bentuk
menyumpah dalam suntuk
bersama hati yang tak mau diketuk

 

Niratisaya (KP Januwarsi)

Surabaya, 1107-0515

 

 

Puisi Artebia lainnya:




Niratisaya

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Ketika Media Sosial Menghilangkan Esensi Makhluk Sosial


Dunia Cecilia - Dialog Surga Dan Bumi


Pantai Karanggongso - Pantai Jernih Berpasir Putih Di Teluk Prigi


Seven Something: Saat Cinta Berubah Setiap 7 Tahun


Edwin Ruser dan KoreanUpdates - Menghidupkan Mimpi Lewat Passion


Kenikmatan Sederhana dalam Semangkuk Mi Ayam Seorang Pedagang Kaki Lima, Surabaya


Coffee Bean & Tea Leaf Surabaya Town Square


Nyala Lilin yang Menerangi Wanita Itu di Kala Malam


Danilla dan Kalapuna


The Backstage Surabaya (Bagian 1) : How To Start A StartUp


Dia Ramai Berhening


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Tujuh)