Halusinasi

19 May 2017    View : 3963    By : Nurhidayah Tanjung


Dirambati kubangan rindu yang menjelma menjadi syahdu

Dengan helaan yang melanda, dan lewat tawa yang sayup

Seraya meniti jalan berliku

Erat bait lengkungan senyum terlukis di wajah sang asmara

 

Semu merah, lekuk wajah merona

Sekejap memantulkan bait cerita

Lalu menguap ditelan mata sang pujangga

Terluap sudah segenggam rindu atau seribu bisikan kalbu

 

Hingga gurat halusinasi menghampiriku sayu

Rasanya agak buram

Aku mencecapi makna yang tersaji

Dilahapnya kisah-kisah masa laluku

 

Dikunyah, dilumat, dimuntahkannya kembali

Di depan wajahku yang panas dengan bara

Sumpah serapah terukir jelas, mendayu-dayu melewati telingaku yang mendadak panas

 

Berhenti bergurau pecundang!

Berhentilah mengkhayal!

Kau hanya seonggok rasa, di tengah pergulatan cinta.

Berhentilah menjadi makhluk bodoh!

 

 

Sumber header: mandyleft.deviantart.com

 


Tag :


Nurhidayah Tanjung

Nurhidayah Tanjung adalah dara berdarah Medan yang berkuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi, yang cinta mati kepada kegiatan menulis.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Traveling: Mimpi, Destinasi, Tujuan, Makna


1001 Fakta Sejarah yang Mengerikan: Bersiaplah Menyelidiki Sejarah yang Mengerikan


Wana Wisata Sumberboto - Keindahan Alam yang Masih Dipandang Sebelah Mata


5-ji Kara 9-ji Made - Apa Jadinya Kalau Biksu Jatuh Cinta Pada Guru?


Alvi Syahrin - Semua Berawal Dari Mimpi Dan Kemudian Menjadi Nyata


Depot Asih Jaya, Pusat Soto Lamongan


Perpustakaan Balai Pemuda Surabaya


Kisah Tentang Himawari


HiVi - Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi


Literasi Oktober: Big Bad Wolf Menghantui (Pecinta Buku) Surabaya


Kesenyapan Memeluk di Kesendirian


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Kedua)