MENGAPA?

22 Sep 2015    View : 2834    By : Tsaidun


Harusnya tidaklah lurus menjanjikan

Karena hari kemarin sekadar awal hari ini

Tak beda jauh, pandang kita terbatasi

Utuh, timbul dari bekas tapak terdahulu

Meleng, serapah mencuat menampar telinga

Bekas, lekat erat di setiap langkah kita

sumber ilustrasi: arst349.blogs.bucknell.edu

Jalan bercabang menghentikan langkah

Lantas kenapa dunia harus terlihat?

Jika pandang ini membentur tatap tak selaras

Bukanlah hukum yang ada

Kadang hamba melangkah melebihi-Nya

 

 

Header: prolificliving.com

 




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Menikah - Antara Tuntunan Agama dan Tuntutan Masyarakat


Happy Little Soul - Belajar Memahami Anak Dengan Penuh Cinta


Jejak Kaki Artebia: Menyusuri Sejarah Surabaya Edisi Siola


Suicide Squad - A Sweet Treat... Or A Sweet Threat?


Alvi Syahrin - Semua Berawal Dari Mimpi Dan Kemudian Menjadi Nyata


Kue Cubit Surabaya - Cubit Gigit Legit


Gujo Cafe Surabaya: Cangkrukan Enak Bernuansa Tradisional-Modern


Cheongsam Bunga Teratai Mei Lien


Gambaran Cinta dalam Potret Sendu Lirik Lagu Eyes, Nose, Lips Versi Tablo


Literasi Agustus: GRI Regional Surabaya - Muda untuk Sastra


Menjelang Telah Tiba Datang


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Tujuh)