Kepada Yang Terkasih
25 Nov 2015 View : 3434 By : Niratisaya
Yang Terkasih,
Maaf, aku tak mampu lagi menyediakan hidangan favoritmu
Takkan ada lagi Tumis Canda Bahagia, Cinta Bumbu Asam-Manis,
atau Kasih Masak Setengah Mati di meja kita
Maaf….
Kita telah kehilangan daya untuk mengupayakannya
Kau tentu tahu,
Yang Terhormat telah menaikkan harga Bumbu Bumbu Mesra
Aku tahu,
kau tak lagi membaca suara suara harian
Terutama sejak kue kue lumpur membekap handai tolanmu
Melumpuhkan mereka dari identitas mereka sebagai Masyarakat yang sido harjo
“Tak ada lagi yang tersisa di sana
yang bisa membuat mereka sejahtera,”
Kau menggumam
di siang malam
Image source: here.
Aku tahu,
kau tlah enggan duduk berlama lama di depan teve kecil kita
yang kini kau juluki Kotak Pembawa Duka
Tapi aku juga tahu pasti,
kau takkan melewatkan berita kenaikan Bumbu Bumbu Mesra hari ini
Sebab telingamu pasti telah menangkap keluh kesah mereka
tiap kau palingkan muka
Mereka yang selalu kau tarik turut dalam keretamu
akan memastikan kedua pendengaranmu menangkap tiap sedu, tiap duka
Yang tak mampu mereka bagi lagi dengan mereka yang duduk di kursi tinggi nun jauh
Meski tak banyak guna membagi gundah pada mereka yang sama rendah,
tetapi mereka tahu; beban itu mesti tumpah
Entah dalam wujud tangis, atau sumpah serapah
Maka maafkan aku,
Yang Terkasih, jika hari ini kau terbangun dan mendapati meja kita tak lagi lengkap
Hanya sepiring doa yang mampu kusajikan pagi ini
Meski tampak hampa, namun sadarilah kasihku,
Ia sarat dengan asa
Tertanda,
Yang kau cinta
Surabaya,
25112015
Terinspirasi duka dan cerita seorang kawan di kota sebelah
Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.
Profil Selengkapnya >>