Sajak Orang Rantau

17 Mar 2018    View : 3956    By : Ahmad Radhitya Alam


hidup di kota sulitlah memang

bernapas di antara rambu kemacetan

sambil menghirup udara metropolutan

 

impian jauh mengambang-ambang

di langit kelabu yang penuh debu

dan pekerjaan menyita harapan

telah berkoalisi dengan angan

yang bergelut dengan himpitan utang

maupun tagihan awal bulan

 

aku berharap menjadi kaya

dengan modal otot seadanya

tanpa sadar, tanpa curiga

telah memupuk paradoks harapan

sambil menggali jalan kehancuran

 

 

Sumber header: beaminjoy.com

 

 

Ruang Imaji, 2017


Tag :


Ahmad Radhitya Alam

Ahmad Radhitya Alam adalah seorang pelajar kelahiran Blitar, 2 Maret 2001.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Berhenti Belajar! Mari Mulai Berpikir dan Menciptakan


Serendipity - Serangkaian Kejutan dalam Karya Kedua Erisca Febriani


Gedung De Javasche Bank Surabaya - Saksi Sejarah Panjang Perbankan Indonesia


Maleficent - Dekonstruksi Cinta Sejati dan Dongeng Putri Tidur


Lalu Abdul Fatah - Profesi, Delusi, dan Identitas Diri


Icip-Icip Seblak Zoss, Lebih Dari Sekadar Joss


Omahku - Ngobrol dan Nongkrong dalam Kesederhanaan


Tiga Puluh Tahunan (Part 2 - End)


Kataji - Awal Mula Saya Terpikat pada Yura


Literasi Oktober: GRI Regional Surabaya - Menimbang Buku dalam Resensi


Sunyi yang Tak Dicari


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Pertama)